Investasi Dinar vs Emas

Turun drastisnya harga emas 2 bulan terakhir, cukup menyita perhatian saya. Sebenarnya saya bukan pengamat emas. tapi kemudian saya menghitung-hitung kembali perbandingan kenaikan gaji seorang PNS dengan kenaikan harga emas berdasarkan pengalaman saia.

Tahun 2006 saat itu gaji pokok PNS golongan 3B adalah sekitar 1 juta rupiah. sedangkan saat itu, harga emas pergram berkisar seharga 125 ribu rupiah. artinya jika PNS tersebut membelikan semua gajinya dengan emas, ia akan mendapatkan sekitar 8 gram perbulan. Tahun 2011 awal, saat adik ipar saya menikah harga emas sudah sekitar 375ribu rupiah pergramnya. sedangkan gaji pokok  PNS  golongan 3B adalah 1.7 juta rupiah. Jika kembali si PNS membelikan semua gajinya dengan emas, iya akan mendapatkan emas sebanyak 4.5 gram saja. Sekarang saat katanya harga emas turun pada awal tahun 2012, namun tetap saja harganya naik jika dibanding tahun sebelumnya. harga emas pada awal tahun ini sekitar 500 ribu rupiah pergramnya. namun gaji PNS masih tetap seperti awal tahun kemaren. kalo pun ada kenaikan sangat tidak significant dibanding dengan kenaikan emas. Anggap gaji PNS golongan 3B adalah  1.8 juta rupiah maka, ia hanya mampu membeli 3.6 gram emas, untuk seluruh gajinya. Sangat ironi harga emas bila dibandingkan dengan gaji PNS. jika dibanding dengan tahun 2006, maka kenaikan harga emas mencapai 4 kali lipat nya, sedangkan kenaikan gaji PNS cukup 1,8 kali lipatnya saja.

Harga emas memang tidak seluruhnya menggambarkan kenaikan harga kebutuhan pokok sehari-hari. tapi ini cukup menggambarkan ketidak seimbangan gaji yang diterima dengan kebutuhan kita sehari-hari. seperti telur yang pada tahun 2006 harganya 5000/kg, sekarang menjadi 16 ribu perkilo nya, naik 3x lipat lebih. Harga beras termurah pada tahun itu adalah 2000 rupiah/ kg, sekarang yang termurah 5ooo perkilo, 2.5 x lipat naiknya.. dan harga lain-lain yang sama kondisinya.

Saya tidak bicara tentang kebaikkan uang kartal dan uang emas sebagai transaksi sehari-hari. tapi minimal, mungkin kita bisa mulai memikirkan  untuk mengubah investasi kita. Jika untuk simpanan dalam jangka panjang, lebih baik kita ubah simpanannya dari uang kartal yang kita investasikan di bank, kita ubah menjadi emas saja. dengan tidak lupa meninggalkan sebagian uang dalam bentuk kartal, bila mendadak kita harus membelanjakan uang tersebut.

Bicara tentang investasi emas, sekarang ada banyak sekali pilihan investasi emas, antara lain : emas perhiasan, emas logam, emas batangan dan emas dinar.

Dinar emas adalah mata uang yang pernah digunakan pada jaman Nabi Muhammad SAW dan di teruskan pada jaman kekhalifahan Islam.Sehingga mempunyai standar berat dan karat yang telah di tentukan. Sedangkan emas batangan suka-sukanya yang mencetak/memproduksi emas batangan tersebut. Satuan Dinar emas berkadar 22 karat dengan berat 4,25gram dan ini sudah baku. Sedangkan emas batangan biasanya berkadar 24 karat dengan berat yang sangat bervariasi, bisa 1 gram, 2,5 gram, ataupun 1 kg. bahkan yang memakai satuan troy ounce bisa juga memakai standar berat tersebut.
Dinar emas (sumber tulisan) di Indonesia di perlakukan seperti halnya perhiasan/souvenir, sehingga di bebani pajak. Sedangkan emas batangan tidak dibebani pajak karena dianggap sebagai bahan baku. Maka jika misalkan saat ini harga emas batangan 24 k : Rp 400.000 pergram,maka seharusnya emas 22 k seberat 4,25 gram berharga : Rp 1.558.333 (hasil dari perhitungan 22 dibagi 24 dikalikan 400rb dikalikan 4,25). Namun Harga dinar emas saat dibeli pastilah sudah diatas 1,6 juta karena terbebani pajak.
Sebaran Dinar emas di Indonesia saat ini belum seluas emas batangan. Sehingga kadangkala para pemilik Dinar emas jika akan menukar ke mata uang kertas harus mendatangi outlet-outlet tertentu. Ataupun yang ingin memiliki Dinar emas agak kesulitan mencari outlet untuk membelinya. Dinar emas identik dengan agama Islam, sedangkan emas batangan lebih universal.

Namun, koin dinar dan emas batangan punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut ini  beberapa diantaranya (sumber tulisan) :

Koin Dinar (kelebihan dan kekurangan)

  • Memiliki sifat unit account; mudah dibagi, dikali, dijumlah dan dikurangi. Semisal kita punya 10 dinar dan kita perlu untuk melepas 1 dinar, maka tinggal dilepas yang 1 dinar dan tetap bisa kita simpan yang 9 dinar.
  • Memiliki nilai dakwah, karena penggunaan dinar dirham merupakan bagian dari syariat Islam itu sendiri.
  • Nilai jual kembali yang cukup tinggi, perbedaan antara harga jual dan beli adalah sekitar 4%. Namun ini hanya berlaku sesama pengguna atau di komunitas.
  • Liquid, namun tidak begitu liquid. Sesama pengguna/komunitas koin dinar cukup gampang diperjualbelikan, namun di toko emas agak sulit dijual ataupun di gadai bank syariah, harga gadainya sedikit lebih rendah.
  • Di Indonesia, koin dinar dianggap seperti perhiasan sehingga dikenakan PPN 10%.
  • Biaya cetak yang masih tinggi, ikut berpengaruh pada harga jual koin dinar itu sendiri. Prosentasenya sekitar 3-5% dari harga jualnya.

Emas Batangan Logammulia (kelebihan dan kekurangan)

  • Tidak dikenakan PPN 10%.
  • Bebas biaya cetak untuk batangan 1000gr.
  • Sangat likuid, hampir semua toko emas mau membeli emas batangan logamm mulia dan bank syariah juga mau menerima gadainya.
  • Nilai jual tinggi dan nilai gadai juga lebih tinggi dibanding emas bentuk lain.
  • Untuk kepingan kecil, biaya cetaknya cukup tinggi.
  • Jika kita menyimpan dalam kepingan yang cukup besar, semisal: 100gr, kemudian kita perlu diuangkan sedikit, semisal: 10gr, maka agak sulit. Kita mesti menjual/menggadai 100gr tersebut semuanya.

Dinar emas adalah 22 karat, batangan umumnya 24 karat. Koin emas yang lain biasanya juga 24 karat. Bedanya dengan dinar adalah kalau batangan tidak ada satuan standar, bisa mulai dari satu gram bahkan sampai satu kilogram.

koin emas 24 karat yang disebut koin bulion biasanya satu troy ounce (31,1 gram). Selain itu untuk kandungan emas antara dinar dan emas batangan juga berbeda. untuk emas 24 karat kandungan emasnya sebesar 99,99 persen, sedangkan 22 karat kandungan emasnya 91,7 persen, sisanya unsur perak (8,3 persen).

Dinar, emas batangan, dan koin emas pun memiliki nilai investasi berbeda-beda.  dinar terutama dipakai sebagai alat tukar, untuk bertransaksi dan dapat juga digunakan untuk menabung. ukuran dinar cukup jelas karena memiliki standar yang sama, yaitu satu dinar adalah 4,25 gram emas, sehingga dinar dapat berfungsi sebagai currency unit.

emas batangan atau koin bulion tidak bisa sebagai currency unit karena ukurannya berbeda-beda dan tidak ada standar unitnya.

Batangan emas maupun dinar yang berasal dari zat yang sama tentunya sama-sama bernilai investasi karena emas merupakan logam mulia bernilai tinggi. Namun nilai investasinya tentu berbeda pula. Jika emas batangan jumlahnya besar dengan berat di atas 100 gram tentu memiliki nilai investasi tinggi (sumber tulisan)

Setelah kita menentukan investasi kita, jangan lupa, seperti halnya tabungan uang, kita juga wajib berzakat terhadap emas yang kita miliki. nisab emas yang disimpan adalah 85 gram dalam masa penyimpanan 1 tahun.  ini tidak termasuk emas perhiasan yang dipakai sehari-hari. karena emas yang ada dipakai sehari-hari nisabnya 800 gram (sumber)

 

Leave a comment